Bidang Kesehatan Daker Makkah Gelar Penguatan Kegawatdaruratan Kesehatan Haji

Kategori : Artikel Umum, Berita & Informasi, Pengumuman, Umrah, Haji, Ditulis pada : 15 Juni 2023, 09:37:43

Picture1.png

Minarfatour.co.id  - Hingga hari ke-13 masa operasional Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah telah menerima kunjungan calon jemaah haji kurang lebih 800 kunjungan. Evaluasi tingginya kunjungan di KKHI Makkah, mendorong Bidang Kesehatan Haji Daerah Kerja (Daker) Makkah perlu melakukan penguatan pada jenjang pelayanan kesehatan para jemaah yang ada di kloter.

Bidang Kesehatan Daker Makkah melaksanakan pertemuan evaluasi dan penguatan kegawat daruratan kesehatan jemaah haji di daker Makkah. Kegiatan ini dilaksanakan sejak 12 Juni hingga 14 Juni 2023 di seluruh sektor yang ada di daker Makkah. Seluruh Petugas tenaga kesehatan haji kloter dan EMT wajib ikut serta dalam acara ini.

“hari ini kita berkumpul bersama untuk menyamakan persepsi terkait pelayanan kesehatan bagi Para jemaah haji kita. Mari kita optimalkan pelayanan kesehatan berjenjang yang kita miliki untuk memberikan pelayanan terbaik bagi Para jemaah Haji kita”, tutur Kasie Kesehatan Daker Makkah dr. Andi Ardjuna Sakti, SH, MPH (13/6).

Pada kesempatan yang sama, koordinator Emergency Medical Team (EMT) dr. Agus Sultoni menyampaikan mengenai pelayanan kesehatan haji berjenjang. Pelayanan berjenjang diberikan berdasarkan pemilahan kasus yang terjadi. Terdapat tiga tingkat dalam triase yakni hijau untuk kasus kegawat daruratannya ringan, kuning untuk kasus yang sifat kegawat daruratannya menengah atau sedang dan untuk yang merah yaitu kasus yang kegawat daruratannya sangat tinggi.

Pelayanan tingkat pertama untuk jemaah haji dilaksanakan oleh tenaga kesehatan haji (TKH) yang ada di setiap kloter. TKH ini diharapkan dapat memberikan penanganan untuk kasus para jemaah dengan triase hijau ( ringan ).

Selanjutnya untuk penanganan kasus dengan triase kuning (sedang ) dapat dilakukan di pos Kesehatan sektor yang operasionalnya dilakukan oleh Emergency Medical Team (EMT). Untuk kasus dengan triase kuning TKH perlu merujuk jemaah haji yang sakit untuk segera datang ke pos kesehatan sektor untuk diobservasi dan diputuskan apakah jemaah tersebut membutuhkan perawatan lebih lanjut sesuai kegawatdarutannya.

Jika terdapat keterbatasan dalam penanganan di Poskes sektor, maka kasus dengan triase kuning (sedang) bisa dirujuk ke KKHI. Dalam hal ini, TKH juga dapat langsung merujuk jemaah haji yang sedang sakit langsung ke KKHI.

Untuk kasus dengan triase merah (tinggi), TKH harus segera merujuk jemaah haji sakit ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk mendapatkan penanganan segera dan cepat.

“Jika hijau cukup dengan dokter kloter. Jika hasil triase kuning maka rujuk ke pos kesehatan sektor terlebih dahulu. Kemudian akan diputuskan oleh dokter sektor /EMT apakah memang kuning atau mengarah ke arah merah. Kasus triase kuning bisa dirujuk ke KKHI. Jika merah maka harus segera ke RSAS tidak bisa ke KKHI.”jelas dr. AgusArdjuna sampaikan bahwa peran TKH sebagai layanan kesehatan pertama bagi para jemaah haji sangat penting. TKH dituntut untuk melakukan visitasi setiap hari jemaah haji risti(Resiko tinggi), melakukan edukasi kepada seluruh jemaah, melakukan triase kasus dengan seksama, dan memaksimalkan sebaik mungkin pelayanan dengan sumber daya yang ada.

“Dalam kondisi apapun pasti ada keterbatasan, maka maksimalkan apa yang ada di sekitar kita jangan mencari apa yang tidak ada. Lakukan edukasi terus menerus kepada Para jemaah haji. aktifkan lagi visitasi terutama ke jemaah risti (Resiko tinggi), sehingga TKH bisa melakukan deteksi dini kebutuhan pelayanan kesehatan bagi para jemaah.” tegas dr. Ardjuna.

Dalam pertemuan ini, TKH diberikan penguatan mengenai penanganan kegawat daruratan yang mengenai tiga penyakit terbanyak yaitu penyakit paru-paru, penyakit dalam yang kaitannya dengan diabetes melitus dan penyakit jantung. Narasumber pada pertemuan sektor 1 dan 2 adalah tim dokter spesialis KKHI Makkah yakni dr. Sitti Munawwarah Mustari, Sp. P., dr Muhaimin Munizu, SpJP, dan dr. Edi Saputra, SpPD.

Ardjuna mengingatkan juga pentingnya kolaborasi antar level pelayanan kesehatan. Selain itu juga penting sekali bersinergi dengan rekan PPIH dari Kementerian Agama supaya pelayanan kesehatan kepada jemaah haji dapat terlaksana dengan baik. Harapannya dengan maksimalnya pelayanan kesehatan di tingkat pertama maka angka sakitdan kematian jemaah haji di Arab Saudi menurun.

“Rekan TKH harus memberikan pelayanan yang sigap dan tanggap untuk pelayanan kesehatan para jemaah. Tentunya tim EMT juga harus siap untuk bekerjasama, berkolaborasi untuk memberikan pelayanan kesehatan. Tak lupa kita juga harus bersinergi dengan rekan dari Kementerian Agama agar pelayanan kesehatan bisa terlaksana dengan baik.” Ingat dr. Ardjuna.

Mengingat tingginya keterjadian penyakit ispa pada jemaah haji, maka dr. Arjuna berpesan agar TKH terus memberikan edukasi kepada jemaah haji untuk sering minum air putih dan jangan sampai menunggu waktu haus.

“ jangan lelah mengedukasi jemaah haji terutama mengenai anjuran untuk sering minum dan jangan menunggu waktu haus. Pencegahan ispa di cuaca yang panas dan kering ini adalah dengan sering minum walaupun belum merasa haus.” Pungkas dr. Ardjuna

Sumber : Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI.

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id