Laporan dari Tanah Suci - Kemenag jelaskan penyebab perpindahan hotel jamaah di Madinah

Kategori : Artikel Umum, Berita & Informasi, Artikel Agama, Pengumuman, Umrah, Haji, Ditulis pada : 12 Juni 2023, 12:48:53

blog.png

Minarfatour.co.id  - Madinah - Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat mengatakan persoalan perpindahan hotel yang terjadi di Madinah tidak lepas dari masalah di hulu sebagai imbas perubahan konfigurasi tempat duduk pesawat.


"Ini (perpindahan hotel jamaah) memang sebuah rentetan panjang dari perubahan konfigurasi seat pesawat. Jadi konfigurasi yang tadinya 480 untuk satu pesawat sekarang turun menjadi 405," kata Arsad Hidayat di Madinah, Ahad.

Arsad mencontohkan,pesawat Saudia Airlines mengubah konfigurasi kapasitas kursi pesawat dari Asal mula 480 penumpang menjadi 405 penumpang, sehingga ada dari 75 penumpang harus diberangkatkan pada kelompok Penerbangan selanjutnya.

"Ada 75 penumpang yang tidak berangkat, sehingga diberangkatkan pada kloter berikutnya. Padahal 75 penumpang tersebut sudah disiapkan akomodasinya, sehingga mereka tidak bisa dimasukkan di hotel dengan kloter awal," kata Arsad.

Selain kapasitas tempat duduk, kata Arsad, hal krusial lainnya yang menjadi penyebab permasalahan perpindahan hotel yakni  keterlambatan pesawat, sehingga jamaah haji terlambat masuk ke hotel di Madinah.

"Persoalan penerbangan bukan sekali atau dua kali pernah terjadi, ternyata sudah beberapa kali terjadi dan itu membuat repot para jemaah, tidak hanya jamaah tetapi juga panitia yang ada di sini (Madinah)," kata Arsad.
Di sisi lain, lanjutnya, hotel di Madinah sangat terbatas bagi para jemaah.Apalagi saat ini Pemerintah Arab Saudi sedang melakukan proses pembongkaran sejumlah hotel di Madinah. Sementara untuk hotel baru belum ada,walaupun sudah ada proyek yang tengah dibangun.
"Hotel baru belum selesai, masih tahap awal pembangunan. Artinya bangunan yang sudah ada disana sangat terbatas bahkan dikurangi, sementara untuk bangunan baru belum ada, permintaan tinggi, di sisi lain kapasitas hotel pun terbatas," ujarnya.

Ia menambahkan dalam ketentuan disebutkan bahwa penerbangan Saudia Airlines berhak memberangkatkan 50 persen jemaah dari kuota setiap negara yang memberangkatkan haji,termasuk Indonesia.

Jika Indonesia mendapatkan kuota jemaah 229.000 ribu peserta ibadah haji pada tahun ini, maka separuhnya jemaah sekitar 115.000 ribu diangkut oleh penerbangan Saudia Airlines dan hal itu berlaku untuk pemberangkatan jamaah haji negara lain.

"Saudia Airlines juga mungkin terbatas pesawatnya, dalam kontrak setiap negara pengirim jamaah harus alokasikan penerbangan yaitu 50 persen dari maskapai penerbangan Arab Saudi, ini juga menjadi salah satu faktor mungkin. Bayangkan saja ada 2,5 juta peserta jemaah ibadah haji di dunia, nah sekitar 1,25 juta jemaah diangkut Saudia Airlines," kata Arsad.

 

Sumber : kalsel.antaranews.com

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id