Ruko Simpang 3 Sungai Sipai Martapura - Kaliamantan Selatan
Pasuruan (PHU) — Kementerian Agama melalui Rencana Perjalanan Haji (RPH) Tahun 1446 H/2025 M telah menetapkan jadwal keberangkatan jemaah haji Indonesia, yang dijadwalkan mulai pada 2 Mei 2025.
Informasi ini disampaikan oleh Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat, saat menghadiri acara Jagong Masalah Haji dan Umrah (Jamarah) Angkatan I yang diselenggarakan oleh Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur di Pasuruan, Jumat (13/9/2024).
Arsad menegaskan bahwa jadwal keberangkatan tersebut penting untuk diperhatikan agar jemaah dapat mempersiapkan diri, terutama untuk mengikuti pelatihan manasik haji sebelum keberangkatan ke Arab Saudi.
“Kloter pertama dijadwalkan berangkat pada 2 Mei, sehingga jemaah sudah harus berada di asrama haji pada 1 Mei. Oleh karena itu, pelatihan manasik sebaiknya dilakukan dua bulan sebelumnya, yakni Maret atau April,” ujar Arsad.
Dia menekankan bahwa pelatihan manasik haji sebaiknya dilakukan minimal dua bulan sebelum keberangkatan agar jemaah lebih fokus menghadapi perjalanan ibadah mereka ke Tanah Suci.
“Jangan menunda manasik hingga akhir April, karena pada saat itu jemaah akan lebih fokus pada persiapan keberangkatan dan acara pelepasan, sehingga mereka tidak bisa sepenuhnya konsentrasi pada manasik,” tambah Arsad.
Arsad juga kembali mengingatkan pentingnya penggunaan visa haji resmi sesuai dengan kebijakan Pemerintah Arab Saudi. Pada tahun 1445 H, setiap jemaah haji resmi sudah diberikan Kartu Nusuk sebagai bagian dari penerapan visa haji yang sah.
“Pada 4 September, kami mengadakan pertemuan dengan Kementerian Haji Arab Saudi. Mereka menyatakan bahwa pada tahun 2025, penggunaan visa haji akan diawasi dengan lebih ketat. Seluruh check point menuju kota Makkah akan diperketat, sehingga hal ini harus menjadi perhatian kita bersama,” tegas Arsad.
Kepala Bidang PHU Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Abdul Haris, yang juga hadir pada acara tersebut, menyebutkan bahwa berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Jawa Timur memiliki sekitar 1.130.000 jemaah yang sedang menunggu antrean keberangkatan.
“Jumlah jemaah dari Jawa Timur yang masih menunggu giliran berangkat sekitar 20% dari total waiting list di seluruh Indonesia. Meskipun Jawa Barat mengirimkan jumlah jemaah terbesar, antrean di Jawa Timur tetap sangat signifikan,” jelas Haris.
Haris berharap bahwa acara Jamarah dapat menjadi wadah diskusi untuk menerima masukan dari berbagai pihak yang berperan dalam penyelenggaraan haji, dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah, khususnya di Jawa Timur.
“Melalui forum seperti ini, kita bisa mendapatkan masukan yang bermanfaat untuk terus meningkatkan kualitas layanan haji di masa mendatang,” tutup Haris.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Anggota Komisi 8 DPR RI, Anisah Syakur, serta diikuti oleh sekitar 100 pegiat haji dari berbagai unsur di Kabupaten Pasuruan, mulai dari Kemenag Kabupaten Pasuruan, FK KBIHU, PPIU, PIHK, tokoh agama, hingga masyarakat umum.