Ruko Simpang 3 Sungai Sipai Martapura - Kaliamantan Selatan
Ruko Simpang 3 Sungai Sipai Martapura - Kaliamantan Selatan
Banjarmasin — Hari Arafah, yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, merupakan salah satu hari paling istimewa dalam kalender Islam. Ia bukan hanya momentum penting bagi para jemaah haji yang tengah melakukan wukuf di Padang Arafah, tetapi juga menjadi hari yang penuh kemuliaan dan keberkahan bagi seluruh umat Muslim di dunia. Salah satu keutamaan paling agung dari hari ini adalah mustajabnya doa.
Dalam sebuah hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمُ الْمَلَائِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ؟
“Tidak ada hari yang Allah lebih banyak membebaskan hamba dari neraka selain hari Arafah. Allah mendekat kepada mereka (yang wukuf), lalu membanggakan mereka di hadapan para malaikat seraya berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?'” (HR. Muslim no. 1348)
Hadis ini menegaskan bahwa Allah membuka pintu rahmat dan pengabulan doa selebar-lebarnya pada hari Arafah. Bahkan, Rasulullah juga bersabda:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi no. 3585, dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani)
Apakah Keutamaan Ini Hanya untuk yang Berhaji?
Mungkin muncul pertanyaan, apakah keutamaan doa ini hanya berlaku bagi mereka yang sedang wukuf di Arafah? Jawaban yang lebih kuat adalah: tidak. Keutamaan doa pada hari Arafah berlaku secara umum, baik untuk jemaah haji maupun kaum Muslimin di berbagai penjuru dunia.
Syaikh Sholih Al Munajjid menjelaskan bahwa mustajabnya doa di hari Arafah adalah karena keistimewaan waktunya, bukan semata karena tempatnya. Oleh karena itu, siapa pun yang memanfaatkan waktu tersebut dengan berdoa, zikir, dan ibadah lainnya, ia bisa meraih keutamaannya, walaupun tidak sedang berhaji.
Bahkan sebagian sahabat seperti Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma membolehkan praktik ta’rif, yaitu berkumpul di masjid untuk berzikir dan berdoa pada hari Arafah, meskipun tidak berada di Padang Arafah. Imam Ahmad juga membolehkan praktik ini sebagai bentuk pengagungan terhadap hari yang penuh berkah tersebut.
Waktu Terbaik untuk Berdoa!
Bagi jemaah haji yang sedang wukuf, waktu terbaik untuk berdoa dimulai setelah matahari tergelincir hingga terbenamnya matahari. Dalam waktu-waktu tersebut, para salaf terdahulu bahkan memilih mengasingkan diri dan tidak banyak berbicara, agar bisa fokus berdoa dan berdzikir.
Sebagaimana dikatakan oleh ‘Atho’ bin Abi Robbah kepada ‘Umar bin Al Warod:
“Jika engkau mampu mengasingkan diri di siang hari Arafah, maka lakukanlah.” (Ahwalus Salaf fil Hajj, hal. 44)
Hari Arafah bukanlah sekadar momen ibadah bagi jemaah haji, melainkan kesempatan emas bagi seluruh umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah. Manfaatkan hari itu dengan memperbanyak doa, memohon ampunan, dan menyampaikan harapan terdalam kita. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam hamba-Nya yang doanya diijabah dan dibebaskan dari api neraka pada hari yang mulia ini. Aamiin.
